Minggu, 15 April 2012

DIRUT PELABUHAN III SIDAK TELUK LAMONG


Menepis tuduhan pembohongan
publik,Dirut Pelabuhan III mencari
data dan fakta di lapangan

Surabaya (portnews)

DENGAN hanya ditemani Senior Manager Perencanaan M. Basori, akhir pekan lalu Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Djarwo Surjanto melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke proyek pembangunan Terminal Multipurpose Teluk Lamong. Seperti diketahui, proyek yang menelan biaya sampai Rp.3,4 triliun ini merupakan upaya pengembangan Pelabuhan Tanjung Perak yang sudah semakin padat oleh tingginya arus kunjungan kapal dan kegiatan bongkar muat barang ekspor, impor maupun domestik yang diperkirakan telah mencapai Yard Occupancy Ratio (YOR) lebih dari 65% dari kapasitas terpasang.

Kunjungan pada akhir pekan yang seharusnya merupakan hari libur ini, merupakan pembuktian komitmen untuk bertindak dan berfikir out of the box yang sering kali dilontakan di depan pejabat struktural Pelabuhan III. Pada sidak kali ini Djarwo Surjanto hanya mengenakan busana casual dan sepatu kets untuk langsung meninjau ke tepian perairan Tambak Oso Wilangon, sebagai lokasi sisi darat proyek.

“Saya ingin mendapatkan data dan fakta dari progres pembangunan Terminal Multipurpose Teluk Lamong yang terjadi di lapangan, hingga apabila nanti memberikan keterangan kepada media massa tidak lagi dituduh melakukan pembohongan publik” jelas Dirut Pelabuhan III kepada portnews yang pada kesempatan tersebut sedang melakukanliputan khusus.

Data Lama
Sejak beberapa waktu lalu Djarwo Surjanto dibuat kurang nyaman terkait munculnya pemberitaan media cetak lokal di Surabaya, yang menuduh ia telah melakukan pembohongan publik, dengan menyampaikan statemen yang oleh koran tersebut dinilai tidak berdasar fakta. Koran tersebut tidak mempercayai teehadap pernyataan orang nomer satu di jajaran direksi Pelabuhan III yang menyebut bahwa kemajuan yang dicapai dalam pembangunan Terminal Multipurpose Teluk Lamong telah mencapai 60% dan terminal itu akan dapat dioperasikan pada taun 2014 yang akan datang. Tuduhan lain juga dilancarkan terkait dengan alokasi biaya pembangunan yang menurut koran tersebut bersifat manipulatif dan penghamburan uang negara. Dalam bagian lain pemberitaannya, koran tersebut mengimbau agar KPK, Kepolisian dan Kejaksaan memeriksa Dirut Pelabuhan III yang dinilai tidak transparan dalam mengelola pembangunan proyek.

“Data yang disampaikan oleh Dirut Pelabuhan III mengenai capaian kemajuan pembangunan yang 60% itu justru sudah tidak valid untuk dipersoalkan sekarang. Sebab pernyataan tersebut diungkapkan pada akhir bulan Desember 2011 pada saat berlangsung Rapat Kerja Pelabuhan III yang dihadiri seluruh GM Pelabuhan Cabang yang berada dibawah pengelolaan Pelabuhan III sebagai salah satu Badan Usaha Pelabuhan (BUP) yang telah memiliki ijin operasional dari Kementerian Perhubungan” jelas Asisten Sekretaris Perusahaan/Kepala Humas Kantor Pusat Pelabuhan III Edi Priyanto kepada portnews.

Keterangan Kahumas Pelabuhan III tersebut diperkuat dengan pernyataan dari Pimpinan Proyek Pembangunan Terminal Multipurpose Teluk Lamong Hary Darmawan, yang menjelaskan kepada portnews. bahwa: “Progres pembajgunan pekerjaan Paket A berupa dermaga sepanjang 500 meter yang dikerjakan oleh PT. Adhikarya, saat ini telah dicapai 86% dan akan dapat selesai pada akhir tahun 2012 ini juga. Sedangkan pekerjaan Paket C berupa pembangunan threstle dan jakan penghubung oleh PT Nindya Karya telah dicapai 7%, sementara untuk Paket B berupa pembangunan Container Yard dan Cause Way oleh konsorsium PT Waskita Karya dan baru dimulai pada Maret 2012 lalu, kemajuannya baru tercapai 2%. Tapi kami yang setiap hari berada di lapangan sangat optimistik bahwa proyek pembangunan ini masih berjalan on the track dan sesuai dengan yang direncanakan pada tahun 2014 mendatang akan dapat dioperasikan secara penuh”.

Tentang tuduhan pembohongan publik yan ditujukan kepada Dirut Pelabuhan III, menurut Eko dari PT Virama Karya selaku konsultan proyek, dinilai merupakan tuduhan yang salah alamat. Ujar Eko: “Pelabuhan III selaku pemilik proyek tentunya ingin proyeknya selesai sesuai jadwal. Kalau terjadi kelambatan pekerjaan oleh kontraktor atau kekeliruan dari konsultan, kami-kami sebagai pelaksana di lapangan inilah yang seharusnya ditegor oleh Manajemen Pelabuhan III. Sebagai pemilik proyek Pelabuhan III telah memenuhi kewajiban dalam mengeluarkan biaya per termijn, sesuai dengan perjanjian antara pemilik proyek dengan kontaktor pelaksana”. (RX/16/04)***

Minggu, 25 Maret 2012

APRESIASI DARI PWI

Jombang, (portnews)

PERSATUAN Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur, menyerahkan penghargaan PWI Jatim Award 2012, sebagai apresiasi terhadap kinerja PT Pelabuhan Indonesia III (Persero).  Dalam acara peringatan hari Pers Nasional yang diselenggarakan di pendopo Kabupaten Jombang, plaket yang diserahkan Ketua PWI Jatim Akhmad Munir, diterima Sekretaris Perusahaan Pelabuhan III Achmad Baroto. Pada resepsi HPN dan HUT PWI kali ini, juga diserahkan penghargaan kepada sejumlah instansi maupun perorangan, antara lain kepada PT Pertamina, PT Semen Gresik, PT PLN Distribusi Jatim, Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo, Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung Wibowo dan beberapa perusahaan serta beberapa tokoh lainnya.

Penghargaan diberikan kepada Pelabuhan III berdasar penilaian terhadap peran nyata perusahaan pengelola 43 pelabuhan di Indonesia tersebut terhadap kelancaran arus logistik nasional terutama di Kawasan Timur Indonesia serta upaya pembangunan dan pengembangan yang dilakukan terhadap sejumlah pelabuhan yang dikelolanya. PWI Jatim mencermati, dari sejumlah pelabuhan yang dikelola, maka kinerja dan pengembangan Pelabuhan Tanjung Perak sebagai jalur distribusi logistik di Jawa Timur sebagai sebuah prestasi yang patut diapresiasi.

Dalam penilaian PWI Cabang Jatim 95 % arus perdagangan internasional maupun antar pulau di Jawa Timur dilakukan melewati Pelabuhan Tanjung Perak.  Hal tersebut berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dalam 2 tahun terakhir, hingga selalu berada diatas pertumbuhan ekonomi nasional.  Tahun 2010 Jatim mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 6,8% berada diatas pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya sebesar 6,2%.  Begitu juga di tahun 2011, pertumbuhan ekonomi Jatim tumbuh 7,2% diatas hasil nasional sebesar 6,5%. 

Total arus petikemas tahun 2011 di seluruh pelabuhan yang dikelola Pelabuhan III, 72,2% atau sekitar 2,62 juta TEU’s diantaranya berasal dari Pelabuhan Tanjung Perak.  Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 10% dari tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar 2,40 juta TEUS’s.

Menurut Kahumas Pelabuhan III Edi Priyanto kepada indonesiaportnews, dalam rangka meningkatkan kinerja dan pelayanan di Pelabuhan Tanuung Perak, telah dilakukan beragam upaya meliputi peningkatan kapasitas, termasuk membangun Terminal Multi-Purpose Teluk Lamong yang akan siap tahun 2014.
Dalam rangka mendukung pengoperasian Terminal Multi-Purpose Teluk Lamong, juga dilakukan pelebaran dan pendalaman Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) yang selama ini dinilai kurang optimal. Guna meningkatkan kinerja bongkar muat, dilakukan rekonfigurasi dan revitalisasi dermaga konvensional menjadi dedicated terminal dan untuk meningkatkan kapasitas produksi dilakukan dengan pengadaan peralatan bongkar muat. 

“Untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat yang menggunakan fasilitas terminal penumpang, PT Pelabuhan III akan melakukan penataan dan modernisasi terminal penumpang Gapura Surya dan Gapura Nusantara di Pelabuhan Tanjung Perak” ujar Edi Pri.***

DI TANJUNG PERAK GERBONG MUTASI BERGERAK


Promosi Deputi GM Tanjung Perak
ke TPKS, diikuti pergeseran jabatan
beberapa pejabat struktural

Surabaya, (portnews)

PEKAN pertama Maret 2012 lalu, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Perak kembali melakukan penyegaran pejabat strukturalnya. Deputy General Manager yang sebelumnya dijabat Sumarzen Marzuki, terkait promosinya menjadi GM Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS), digantikan mantan Manager Terminal Nilam Bambang Hasbullah. Jabatan Manager Terminal Nilam digantikan oleh Bambang Wiyadi.

Selanjutnya, jabatan Manager Sistem Manajemen dan Informasi diserahkan kepada pejabat baru Dedy Rudijanto. Jabatan Manager Pengamanan yang sebelumnya diduduki Edi Priyono, yang memasuki Masa Persiapan Pensiun (MPP), diserahkan kepada Frans Huwae yang sebelumnya menjabat di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Untuk jabatan Assistant Manager yang baru diantaranya: Dwi Wuryanto (Assistant Manager Akuntansi Manajemen); Usman Dasar Jaya (Assistant Manager Aplikasi dan Penyajian Data); Luthmayanna Fristikawansyah (Assistant Manager Perangkat Keras dan Jaringan); Jatmiko Wahyu Hidayat (Assistant Manager Peralatan dan Instalasi).

Seusai sertijab dilanjutkan dengan pisah sambut Deputy GM. Dalam kesempatan tersebut Sumarzen Marzuki didampingi oleh istri, memberikan pesan dan kesan selama beliau menjabat sebagai Deputy General Manager di Pelabuhan Tanjung Perak. Ujarnya: “Banyak kesan dan ilmu yang kami peroleh, dan banyak hambatan yang dihadapi. Selama  dua bulan di sini tentunya belum maksimal hasilnya, masih banyak yang perlu dilakukan, kaitannya dengan standart produktivitas bongkar muat petikemas, general cargo, curah, dsb itu merupakan target yang harus dicapai”. Harapan Pelindo III Cabang Tanjung Perak, dengan adanya penyegaran  pejabat structural dapat memberikan kontribusi lebih untuk majunya Pelabuhan Tanjung Perak, sehingga pelayanan dan produktivitas pelabuhan, serta semangat kerja dapat lebih meningkat.***

Rabu, 07 Maret 2012

PELINDO III RAIH PENGHARGAAN CSR AWARD 2012

Denpasar, Bali (portnews)

DALAM rangka pelaksanaan Program Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Benoa, terus mengucurkan bantuan untuk meningkatkan kualitas masyarakat dan lingkungan strategisnya. Salah satunya adalah dalam rangka ikut menjaga kebersihan Kota Denpasar, Pelabuhan III Cabang Benoa telah berpartisipasi menyumbang bak sampah kepada Dinas Kebersihan Kota Denpasar senilai Rp.15 juta. Selain itu juga berkomitmen menjaga kebersihan lingkungan pelabuhan Benoa yang dengan dengan semboyan “Bersihkan Sampah Plastik” menyatakan “perang” terhadap plastik bekas sebagai material pencemar perairan dan lingkungan.
 
Sebagai apresiasi terhaap upaya yang dilakukan Terminal Operator Pelabuhan Benoa, dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke 20 Pemerintah Kota Denpasar, Walikota Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantera telah berkenan menyerahkan “CSR Award” kepada GM Pelabuhan III Cabang Benoa Iwan Sabatini, dalam acara gathering dan temu mitra bisnis di Hongkong Garden pada akhir Februari 2012 lalu.

Pelabuhan III Cabang Benoa selama tahun 2011 telah menyalurkan bantuan Bina Lingkungan sebesar Rp.  412.750.000,- kepada 24 penerima yang antara lain untuk pembangunan Mushola Ar Raudah, di kawasan Monang-maning, Panti Asuhan & Pendidikan Anak Yatim Piatu KH Mashuri di Sesetan, pembangunan dan pemugaran Pura Ayu Dewa Bagus Suwung Kauh Denpasar dan beberapa penerima lain di Bali.

Untuk Kemitraan, Pelabuhan III Cabang Benoa telah menyalurkan dana di tahun 2011 sebesar Rp. 930.000.000,- kepada 21 Usaha Kecil dan Mikro (UKM) berbagai usaha seperti dagang sembako, peternakan, pengrajin perak, konveksi, meubel dsb. Pelabuhan III cabang Benoa juga memberi kesempatan kepada mitra binaan yang berhasil untuk ikut kegiatan pemeran baik di CSR BUMN di Jakarta, Pameraya di SUrabaya dan beberapa event lainnya.

Akan halnya bantuan untuk mitra binaan Pelabuhan III Cabang benia, apabila dibagi per sektor, dapat diklasifikasi penyaluran sbb:

-          Sektor Perdagangan (9 mitra) Rp. 280.000.000,-
-          Sektor Industri (3 mitra) Rp. 175.000.000,-
-          Sektor Peternakan (3 mitra) Rp. 160.000.000,-
-          Sektor Jasa (3 mitra) Rp. 240.000.000,-
-          Sektor Perkebunan dan Pertanian (2 mitra) Rp.  50.000.000,-

Menurut GM Pelabuhan III Cabang Benoa Iwan Sabatini, besar nya penyaluran sangat tergantung penyisihan sebagaian laba perusahaan, bila Pelabuhan Benoa dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan dan meningkatkan produktivitas maka kedepan diharapkan penyaluran CSR dapat lebih meningkat lagi.

”Saat ini Pelabuhan III Benoa terus berupaya meningkatkan Level of Service bagi pelayanan kapal-kapal, utamanya kapal cruise yang terus meningkat, ini sebagai dukungan kami untuk peran serta meningkatkan pariwisata di Bali. Target arus kapal cruise yang berkunjung ke pelabuhan Benoa tahun 2012 adalah 40 unit.
Diharapkan setelah selesainya pembangunan jalan ”Bali Tol”, akan makin terjadi peningkatan pertumbuhan perniagaan khususnya melalui pelabuhan” jelas Iwan Sabatini kepada portnews. (rx.07/03/12)***

MENGUBAH CUTRA UNTUK LAYANAN PRIMA

Surabaya (portnews)


AMANAT UU No.17/2008 tentang pelayaran dan PP No.61/2009 tentang kepelabuhanan, merupakan pendorong agar BUMN Pelabuhan melakukan reposisi bisnis dari yang semula berperan sebagai penyelenggara pelabuhan untuk kemudian menjadi Operator Terminal. Hal tersebut ditambah dengan semangat yang di”pompa”Menteri BUMN Dahlan Iskan agar pengelola perusahaan milik negara berani melakukan langkah-langkah out of the box, ternyata mengandung konsekuensi logis terjadinya perubahan dalam banyak hal di lingkungan BUMN yang awalnya mendapat julukan sarkastik “perusahaan plat merah”.

Didasari semangat out of the box pula, bentuk logo “bebek” yang selama ini menjadi merk dagang PT Pelabuhan Indonesia I, II, III dan IV, khusus untuk Pelabuhan II mulai Februari 2012 lalu diganti dengan tampilan lebih dinamis. Juga dalam nama, sejak saat itu Pelindo II mengganti brand menjadi Indonesia Port Corporation (IPC).

Kendati belum “seberani” Pelabuhan II, tetapi sejak pertengahan tahun 2011 lalu, manajemen Pelabuhan III juga sudah merancang beberapa langkah strategis terkait dengan pembentukan brand-image perusahaan. Antara lain dengan mengubah tampilan dekorasi pada hampir seluruh ruangan kantor pusat yang semula terkesan resmi dan “angker” jadi lebih ramah dan flamboyan. Selain itu, juga telah digelar wacana mengubah pakaian kerja yang akan dikenakan oleh pegawai Pelabuhan III. Dengan thema “pakaian serasi berbasis korporasi”, menggandeng disainer Musa Widiatmodjo yang telah berhasil merancang busana kerja untuk banyak perusahaan terkemuka. Nantinya Pelabuhan III akan memiliki jenis-jenis busana untuk: pekaian kerja pejabat struktural, staf, sekretaris, front office, pengemudi, petugas lapangan, busana batik, seragam sekuriti, ABK dan Pandu serta busana Perispindo III.

Tampaknya, didasari tekad tak mau kalah dengan “induk”nya pada awal Maret lalu Pelabuhan III Cabang Tanjung Perak juga melakukan terobosan dengan memberi pelatihan pengembangan diri yang, utamanya ditujukan bagi pegawai perempuan. Tujuannya adalah agar mereka dapat tampil cantik dan anggun ketika memberi pelayanan kepada pelanggan. Menurut staf Humas Cabang Tanjung Perak Susana Emiliasari kepada portnews, pelatihan yang melibatkan pakar kecantikan itu, diikuti 88 pegawai perempuan di lingkungan pelabuhan Tanjung Perak dari generasi yang bervariasi. Mulai dari era kelahiran tahun 1940-an sampai dengan yang lahir tahun 2000-an. Di dalam pelatihan ini diajarkan bagaimana ber-make up yang bagus, bagaimana menata rambut yang rapi, dan bagaimana mengenakan kerudung yang serasi bila dipadukan dengan pakaian seragam kerja.

“Kami harapkan agar peserta latihan dapat mencermati materi yang disampaikan instruktur, agar nantinya dapat mengaplikasikannya di tempat kerja. Apabila pegawai Pelabuhan III Cabang Tanjung Perak dapat tampil lebih cantik dengan make up dan tentunya selalu tersenyum dalam melayani pengguna jasa ha itu akan menjadi nilai tambah dalam meningkatkan citra perusahaan” ujar GM Pelabuhan Tanjung Perak I Putu Ariawan didampingi Manager Umum & SDM Khusnul Yakin, dalam sambutannya. (rx/07/03/12)***

Kamis, 16 Februari 2012

MENJELANG MoU KETEMU RUAS & BUKU

Walikota Banjarmasin berkunjung
ke Kantor Pusat Pelindo III. Menjelang
MoU, tersirat ada kesamaan niat


Surabaya (portnews)

PERTEMUAN antara Walikota Banjarmasin M.Wahidin dengan Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Djarwo Surjanto, mengisyaratkan rencana penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pengembangan Pelabuhan Trisakti bakal berjalan mulus. Keduanya merupakan tipe pemimpin yang tak terlalu bertele-tele dalam memutuskan sesuatu.

”Kami bersama GM Pelabuhan III Cabang Banjarmasin telah berkali-kali lakukan pertemuan, dan secara prinsip sama-sama ingin mengembangkan pelabuhan yang berada di ibukota Kalimantan Selatan itu, sekaligus melakukan pembenahan lahan yang terkesan kumuh. Termasuk Pelabuhan Martapura Lama yang kebetulan berdekatan dengan kantor kami” ungkap Wahidin.

Dalam kunjungan ke Kantor Pusat Pelabuhan III di Surabaya yan diikuti pula oleh Sekkota Banjarmasin Zulfadly Gazali dan petinggi lainnya tersebut, kedua belah fihak menyatakan kesamaan niat untuk membenahi berbagai fasilitas pelabuhan, antaralain pembangunan  CY di lahan pelabuhan, pemberdayaan Terminal Basirih yang selama bertahun-tahun mengalami idle dan Terminal Martapura Lama. Dalam penjelasannya kepada indonesiaportnews, GM Pelabuhan III Cabang Banjarmasin Toto Heli Yanto mengatakan: ”Pada saat ini kami sedang melakukan penataan menyeluruh terhadap Pelabuhan Banjarmasin. Selain penambahan panjang dermaga dan penambahan peralatan bongkar muat petikemas, juga melakukan kerjasama dengan Pemko merelokasi penduduk yang menghuni lahan sekitar jalan Barito Hilir yang merupakan jalur utama di dalam pelabuhan pelabuhan, serta relokasi penghuni Pelabuhan Martapura Lama yang kelak akan dibangun menjadi ikon bisnis Banjarmasin. Sedangkan pemberdayaan Terminal Basirih yang telah direspons oleh Pemko dengan membjuka akses, akan dijadikan pusat layanan bongkar muat curah cair dan curah kering. Baik untuk pengembangan Martapura Lama maupun Basirih telah ada investor yang menyatakan kesanggupannya membangun. Tentunya nantinya akan diatur secara teknis kontribusi yang bisa didapat oleh Pemko”.

Pertemuan di Surabaya tersebut memang belum sampai ke tahap menandatananan MoU. Tetapi, tentang hal itu Dirut Pelabuhan III Djarwo Surjanto berucap: ”Kami sudah mempunyai kesamaan niat dan tampaknya tak ada hal-hal yang akan menjadi penghambat. Boleh disebut kali ini telah bertemu antara ruas dan buku. Oleh karena itu kami segera menugaskan Biro Hukum Kantor Pusat Pelabuhan III untuk segera menyusun draft MoU, yang lebih cepat diteken akan lebih baik. Kalau memungkinkan pada akhir pekan ketiga bulan Februari 2012 ini MoU sudah dapat kami tandatangani bersama. Akhir pekan ini saya siap berangkat ke Banjarmasin, bahkan kalau perlu Mou tersebut kita tandatangani pada hari Ahad”.

Ditambahkan oleh Djarwo Surjanto bahwa MoU tersebut nantinya akan menjadi acuan prinsip yang rincian pelaksanaannya bisa dilakukan pada tingkat staf. Seperti diketahui, di Kantor Pusat Pelabuhan III saat ini telah dibentuk Tim Percepatan Pengembangan Pelabuhan Banjarmasin yang diketuai oleh M.Basori yang pernah menjabat sebagai Manager Teknik kemudian GM Pelabuhan III Cabang Banjarmasin dengan anggota Putut Sri Mulyono yang juga pernah bertugas di Cabang Banjarmasin. (rx/16/02/2)***

Kamis, 26 Januari 2012

MV SEABORN LEGEND KUNJUNGI CELUKANBAWANG


P.01/11


Kunjungan perdana MV Seabour Kegend
diharap jadi pemicu tumbuhnya perekonomian
di Bali utara, khususnya Buleleng

Celukanbawng, Buleleng (portnews)
            KALAU selama ini Daerah Tujuan Wisata (DTW) Bali lebih berpusat di kawasan selatan seperti Badung, Gianyar dan Denopasar, maka sejak kunjungan perdana cruise pengangkut wisatwan mancanegara (wisman) 22 Januari lalu di Pelabuhan Celukanbawang, juga mulai menyebar ke Bali utara khususnya Kabupaten Buleleng. Tak menherankan bila Bupati Buleleng Putu Bagiada tak bisa menyembunyikan kegembiraan dan rasa bangga, saat menyaksikan merapatnya kapal MV Seabourn Legend, yang sandar bertepatan pelaksanaan upacara Siwa Ratri yang dinilai sakral oleh umat Hindu Dharma.
 
MV Seabourn Legend yang diageni oleh PT PELNI dan tour aranger Destination Management for Asia Travel ini merupakan cruise berbendera Bahamas dengan panjang sekitar 150 meter, bertonase 10.000 GRT. Kapal yang diawali 164 ABK dari berbagai kebangsaan ini mampu menampung lebih dari 200 penumpang yang menempati 6 dek. Pelayaran perdananya dilakukan pada tahun 1988 dan sempat direfurbish tahun 2008, mampu menjelajah dengan kecepatan 15 knot.

Dalam penjelasannya kepada indonesiaportnews.  I Ketut Sediya Yasa dari Destination Asia rencananya cruiser ini sepanjang tahun 2012 akan berkunjung sebanyak 3 kali ke Celukanbawang. Yaitu pada 22 Januari, 15 Februari dan 18 Desember. Namun diperkirakan, Pelabuhan Celukanbawang akan disinggahi lebih dari tiga kapal wisata, karena beberapa cruise yang rencananya akan berkunjung ke Pelabuhan Benoa di Bali selatan oleh operator wisata juga akan diarahkan ke Celukanbawang.

Kesiapan Pelabuhan
Kunjungan sepuluh jam di Kabupaten Buleleng ini, dimanfaatkan oleh para wisman mengunjungan Viara Budhis, museum lontar Gedung Kirtya, pelabuhan lama Buleleng, desa adat Sawan dan Sembiran, air terjun bertingkat di Git-git, Pura Pojok Batu, Resort Munduk, Monumen Panji dan pos pengamatan burung Teluk Brumbun.

Sebelum singgah di Pelabuhan Celukanbawang, Seabourn Legend dalam perjalanannya dari Singapura telah lebih dulu singgah di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Tanjung Tembaga Probolinggo. Dari Celukanbawang cruise melanjutkan pelayaran ke Lembar, Benoa dan Komodo untuk kemudian kembali ke Singapura.

Namun bagi kebanyakan pengamat pelabuhan, mencermati kondisi pelabuhan di Bali utara itu muncul pertanyaan: sejauh mana kesiapan Terminal Operator Pelabuhan Celukanbawang menerima kunjungan kapal wisata berbendera asing tersebut ?

”Kunjungan cruise kapal ini memang merupakan pengalaman pertama bagi kami. Karena itu kami selalu berkoordinasi dengan semua fihak pemangku kepentingan yang terkait dengan pelabuhan, antara lain dengan Pemerintah Kabupaten, Adpel dan Dinas Perhubungan, Kepolisian hingga pemangku adat setempat. Dari segi teknis keselamatan pelayaran, Celukanbawang yang mempunyai kedalaman kolam dan alur sampai -13 meter LWS cukup aman unt. Tetapi mengingat pelabuhan kami belum mendapat sertifikat ISPS Code Compliance, maka sesuai ketentuan IMO, kami mendapat keterangan jaminan keamanan fasilitas dari PSFO” jelas General Manager Terminal Operator Celukanawang Drs. Poniman MM kepada indonesiaportnews.

Peningkatan Investasi
            ”Investasi di Provinsi Bali masih didominasi oleh sektor pariwisata yang berkisar 95% dari target investasi di Provinsi Bali tahun 2012. Ditinjau dari nilai investasinya, diperkirakan pada tahun 2012 akan terjadi peningkatan mencapai Rp.18 triliun, dibanding tahun lalu yang tercatat Rp.15 triliun. Mencermati hal tersebut, kami menempuh kebijakan menghentikan untuk sementara pemberian ijin pembangunan proyek-proyek pendukung industri pariwisata di Kabupaten Badung dan Gianyar serta kota Denpasar. Tujuannya adalah untuk menata infrastruktur yang ada sambil membuka peluang bagi berkembangnya industri pariwisata di kabupaten lain seperti Tabanan, Karangasem dan Buleleng” jelas Kepala Badan Penanaman Modal & Perijinan (BPMB) Provinsi Bali Ida Bagus Made Parwata.
            Terkait dengan kunjungan perdana cruise ke Celukanbawang, Bupati Buleleng Putu Bagiada mengatakan bahwa hal tersebut menjadi harapan besar bagi masyarakat agar dapat memicu pertumbuhan industri wisata di Bali utara. Sebab selain terdapatnya pendapatan bagi Badan Usaha Pelabuhan (BUP) yang ada di daerahnya, juga menumbukan multiplyer effect dalam usaha perdagangan kecil, meningkatnya industri pendukung seperti kerajinan dan cenderamata dan juga tingkat hunian  hotel serta rumah makan.
            Di Bali utara terdapat bermacam jenis industri kerajinan rumahan mulai dari kain batik dan tenun, kerajinan bambu. Selain itu daerah belakang Buleleng juga kaya akan berjenis-jenis buah musiman mulai rambutan hingga duren, serta kopi unggulan jenis Arabika di resort pariwisata Munduk.
            ”Kunjungan cruise ke Celukanbawang merupakan hasil rintisan yang telah kami lakukan lebih dari satu tahun belakangan ini. Hal tersebut juga memberi bukti keberhasilan operator wisata dan Dinas Pariwisata Provinsi Bali yang secara gencar memasarkan obyek wisata yang ada di Bali utara. Sedang bagi Pelindo III Cabang Celukanbawang momentum ini diharapkan menjadi awal bersinarnya potnsi pelabuhan di Bali utara ini. Hal tersebut sekali gus merupakan pembuktian daya mampu dalam memberikan pelayanan bagi kapal-kapal turis pengangkut wisatawan mancanegara” ungkap GM Terminal Operator Pelabuhan Celukanbawang Poniman.*** (rx-26/12/12)