AMANAT UU No.17/2008 tentang pelayaran dan PP No.61/2009 tentang kepelabuhanan, merupakan pendorong agar BUMN Pelabuhan melakukan reposisi bisnis dari yang semula berperan sebagai penyelenggara pelabuhan untuk kemudian menjadi Operator Terminal. Hal tersebut ditambah dengan semangat yang di”pompa”Menteri BUMN Dahlan Iskan agar pengelola perusahaan milik negara berani melakukan langkah-langkah out of the box, ternyata mengandung konsekuensi logis terjadinya perubahan dalam banyak hal di lingkungan BUMN yang awalnya mendapat julukan sarkastik “perusahaan plat merah”.
Didasari semangat out of the box pula, bentuk logo “bebek” yang selama ini menjadi merk dagang PT Pelabuhan Indonesia I, II, III dan IV, khusus untuk Pelabuhan II mulai Februari 2012 lalu diganti dengan tampilan lebih dinamis. Juga dalam nama, sejak saat itu Pelindo II mengganti brand menjadi Indonesia Port Corporation (IPC).
Kendati belum “seberani” Pelabuhan II, tetapi sejak pertengahan tahun 2011 lalu, manajemen Pelabuhan III juga sudah merancang beberapa langkah strategis terkait dengan pembentukan brand-image perusahaan. Antara lain dengan mengubah tampilan dekorasi pada hampir seluruh ruangan kantor pusat yang semula terkesan resmi dan “angker” jadi lebih ramah dan flamboyan. Selain itu, juga telah digelar wacana mengubah pakaian kerja yang akan dikenakan oleh pegawai Pelabuhan III. Dengan thema “pakaian serasi berbasis korporasi”, menggandeng disainer Musa Widiatmodjo yang telah berhasil merancang busana kerja untuk banyak perusahaan terkemuka. Nantinya Pelabuhan III akan memiliki jenis-jenis busana untuk: pekaian kerja pejabat struktural, staf, sekretaris, front office, pengemudi, petugas lapangan, busana batik, seragam sekuriti, ABK dan Pandu serta busana Perispindo III.
Tampaknya, didasari tekad tak mau kalah dengan “induk”nya pada awal Maret lalu Pelabuhan III Cabang Tanjung Perak juga melakukan terobosan dengan memberi pelatihan pengembangan diri yang, utamanya ditujukan bagi pegawai perempuan. Tujuannya adalah agar mereka dapat tampil cantik dan anggun ketika memberi pelayanan kepada pelanggan. Menurut staf Humas Cabang Tanjung Perak Susana Emiliasari kepada portnews, pelatihan yang melibatkan pakar kecantikan itu, diikuti 88 pegawai perempuan di lingkungan pelabuhan Tanjung Perak dari generasi yang bervariasi. Mulai dari era kelahiran tahun 1940-an sampai dengan yang lahir tahun 2000-an. Di dalam pelatihan ini diajarkan bagaimana ber-make up yang bagus, bagaimana menata rambut yang rapi, dan bagaimana mengenakan kerudung yang serasi bila dipadukan dengan pakaian seragam kerja.
“Kami harapkan agar peserta latihan dapat mencermati materi yang disampaikan instruktur, agar nantinya dapat mengaplikasikannya di tempat kerja. Apabila pegawai Pelabuhan III Cabang Tanjung Perak dapat tampil lebih cantik dengan make up dan tentunya selalu tersenyum dalam melayani pengguna jasa ha itu akan menjadi nilai tambah dalam meningkatkan citra perusahaan” ujar GM Pelabuhan Tanjung Perak I Putu Ariawan didampingi Manager Umum & SDM Khusnul Yakin, dalam sambutannya. (rx/07/03/12)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar