Rabu, 28 Desember 2011

TO PELABUHAN GRESIK: FULL HANDLING DI CURAH KERING

Terminal Operator Gresik
tak hanya sukses capai target  RKA
tetapi juga sukses jalin kerjasama

Gresik, 28/12 (indonesiaportnews).
            IMPLEMENTASI reposisi bisnis PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) dari yang semula pengelola pelabuhan, kini menjadi Terminal Operator, mulai tuntas dilaksanakan di cabang-cabang usahanya. Tak terkecuali di Cabang Gresik yang pada Oktober 2011 lalu menerima sertifikasi ISO 9001:2008 dari PT. Sucofindo untuk jasa pelayanan terminal dan piagam pelayanan prima. Di pelabuhan yang sejak awal lebih dikenal sebagai pelabuhan untuk kapal-kapal pelayaran rakyat (pelra) tersebut, kini terjadi banyak terobosan yang cukup signifikan, hingga mampu menjadi salah satu kontributor utama bagi korporat.
            ”Keberhasilan tersebut tak bisa dilepaskan dari usaha keras dari seluruh pegawai, yang dengan sekuat tenaga terus menciptakan suasana kondusif agar iklim usaha di pelabuhan dapat memicu tertumbuhan ekonomi daerah. Apabila di masa lalu, cabang Gresik sering digambarkan sering ”bermusuhn” dengan Pemkab, alhamdulillah kini hubungan sudah lebih mesra seperti dibuktikan dengan kepercayaan Pemkab Gresik dalam menggandeng Pelabuhan III Cabang Gresik untuk mewujudkan ”impian lama” membangun fasilitas di Kalimireng” ungkap General Manager PT Pelabuhan III Cabang Gresik Sumitro Agus Budiarto kepada indonesiaportnews kemarin.
            Dijelaskan lebih lanjut, bahwa terhitung mulai 1 Januari 2012 TO Gresik sudah akan melakukan layanan bongkar muat batubara di Terminal Curah Kering yang selama ini dikerjakan oleh 8 Perusahaan Bongkar Muat (PBM). Terhitung 1 Januari 2012 seluruh layanan bongkar muat akan dilaksanakan oleh PBM yang merupakan unit kerja dari Pelabuhan III Cabang Gresik. Mengenai hal tersebut, Agus Sumitro mengatakan: ”Kendati seluruh layanan bongkar muat dilakukan oleh PBM kami sendiri, tetapi kami tetap memberi kesempatan kepada PBM eksisting untuk melaksanakan kegiatan di terminal curah kering, namun sesuai dengan sispro yang dikeluarkan oleh Adpel Gresik selaku perpanjangan tangan dari Otoritas Pelabuhan, hal tersebut harus dilakukan dalam kerjasama dengan Pelabuhan III Cabang Gresik. Didasari etike kebersamaan, kami tak bermaksud mematikan usaha PBM yang sudah mulai merintis sejak tahun 2004 setelah terminal curah kering berhasil dibangun oleh PT Gresik Jasatama sebagai mitra kerja Pelabuhan III”.
            Ke depan, Pelabuhan Gresik akan dikembangkan dengan penambahan dermaga sepanjang 300 meter dengan kedalaman kolam -9 meter LWS. Selain terminal curah kering yang sudah berjalan dengan sukses, di Gresik juga akan dibangun terminal curah cair, yang memiliki potensi 18.000 ton/bulan.
            Menjawab pertanyaan indonesiaportnews tentang kontribusi kepad korporat, GM Pelabuhan III Cabang Gresik Sumitro Agus Budiarto menjawab dengan sikap low-profile: ”Dari segi pendapatan, tahun 2011 kami telah mampu melampaui target yang ditetapkan dalam RKA. Besarannya ? Kami kira kurang etis untuk disebutkan, meskipun dalam kenyataan pendapatan usaha kami di tahun 2011 bisa lebih besar dibanding dengan pelabuhan cabang kelas-2 lainnya bahkan juga lebih besar dibanding dengan salah satu cabang kelas-1”. (RX)***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar