Kamis, 26 Januari 2012

MV SEABORN LEGEND KUNJUNGI CELUKANBAWANG


P.01/11


Kunjungan perdana MV Seabour Kegend
diharap jadi pemicu tumbuhnya perekonomian
di Bali utara, khususnya Buleleng

Celukanbawng, Buleleng (portnews)
            KALAU selama ini Daerah Tujuan Wisata (DTW) Bali lebih berpusat di kawasan selatan seperti Badung, Gianyar dan Denopasar, maka sejak kunjungan perdana cruise pengangkut wisatwan mancanegara (wisman) 22 Januari lalu di Pelabuhan Celukanbawang, juga mulai menyebar ke Bali utara khususnya Kabupaten Buleleng. Tak menherankan bila Bupati Buleleng Putu Bagiada tak bisa menyembunyikan kegembiraan dan rasa bangga, saat menyaksikan merapatnya kapal MV Seabourn Legend, yang sandar bertepatan pelaksanaan upacara Siwa Ratri yang dinilai sakral oleh umat Hindu Dharma.
 
MV Seabourn Legend yang diageni oleh PT PELNI dan tour aranger Destination Management for Asia Travel ini merupakan cruise berbendera Bahamas dengan panjang sekitar 150 meter, bertonase 10.000 GRT. Kapal yang diawali 164 ABK dari berbagai kebangsaan ini mampu menampung lebih dari 200 penumpang yang menempati 6 dek. Pelayaran perdananya dilakukan pada tahun 1988 dan sempat direfurbish tahun 2008, mampu menjelajah dengan kecepatan 15 knot.

Dalam penjelasannya kepada indonesiaportnews.  I Ketut Sediya Yasa dari Destination Asia rencananya cruiser ini sepanjang tahun 2012 akan berkunjung sebanyak 3 kali ke Celukanbawang. Yaitu pada 22 Januari, 15 Februari dan 18 Desember. Namun diperkirakan, Pelabuhan Celukanbawang akan disinggahi lebih dari tiga kapal wisata, karena beberapa cruise yang rencananya akan berkunjung ke Pelabuhan Benoa di Bali selatan oleh operator wisata juga akan diarahkan ke Celukanbawang.

Kesiapan Pelabuhan
Kunjungan sepuluh jam di Kabupaten Buleleng ini, dimanfaatkan oleh para wisman mengunjungan Viara Budhis, museum lontar Gedung Kirtya, pelabuhan lama Buleleng, desa adat Sawan dan Sembiran, air terjun bertingkat di Git-git, Pura Pojok Batu, Resort Munduk, Monumen Panji dan pos pengamatan burung Teluk Brumbun.

Sebelum singgah di Pelabuhan Celukanbawang, Seabourn Legend dalam perjalanannya dari Singapura telah lebih dulu singgah di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Tanjung Tembaga Probolinggo. Dari Celukanbawang cruise melanjutkan pelayaran ke Lembar, Benoa dan Komodo untuk kemudian kembali ke Singapura.

Namun bagi kebanyakan pengamat pelabuhan, mencermati kondisi pelabuhan di Bali utara itu muncul pertanyaan: sejauh mana kesiapan Terminal Operator Pelabuhan Celukanbawang menerima kunjungan kapal wisata berbendera asing tersebut ?

”Kunjungan cruise kapal ini memang merupakan pengalaman pertama bagi kami. Karena itu kami selalu berkoordinasi dengan semua fihak pemangku kepentingan yang terkait dengan pelabuhan, antara lain dengan Pemerintah Kabupaten, Adpel dan Dinas Perhubungan, Kepolisian hingga pemangku adat setempat. Dari segi teknis keselamatan pelayaran, Celukanbawang yang mempunyai kedalaman kolam dan alur sampai -13 meter LWS cukup aman unt. Tetapi mengingat pelabuhan kami belum mendapat sertifikat ISPS Code Compliance, maka sesuai ketentuan IMO, kami mendapat keterangan jaminan keamanan fasilitas dari PSFO” jelas General Manager Terminal Operator Celukanawang Drs. Poniman MM kepada indonesiaportnews.

Peningkatan Investasi
            ”Investasi di Provinsi Bali masih didominasi oleh sektor pariwisata yang berkisar 95% dari target investasi di Provinsi Bali tahun 2012. Ditinjau dari nilai investasinya, diperkirakan pada tahun 2012 akan terjadi peningkatan mencapai Rp.18 triliun, dibanding tahun lalu yang tercatat Rp.15 triliun. Mencermati hal tersebut, kami menempuh kebijakan menghentikan untuk sementara pemberian ijin pembangunan proyek-proyek pendukung industri pariwisata di Kabupaten Badung dan Gianyar serta kota Denpasar. Tujuannya adalah untuk menata infrastruktur yang ada sambil membuka peluang bagi berkembangnya industri pariwisata di kabupaten lain seperti Tabanan, Karangasem dan Buleleng” jelas Kepala Badan Penanaman Modal & Perijinan (BPMB) Provinsi Bali Ida Bagus Made Parwata.
            Terkait dengan kunjungan perdana cruise ke Celukanbawang, Bupati Buleleng Putu Bagiada mengatakan bahwa hal tersebut menjadi harapan besar bagi masyarakat agar dapat memicu pertumbuhan industri wisata di Bali utara. Sebab selain terdapatnya pendapatan bagi Badan Usaha Pelabuhan (BUP) yang ada di daerahnya, juga menumbukan multiplyer effect dalam usaha perdagangan kecil, meningkatnya industri pendukung seperti kerajinan dan cenderamata dan juga tingkat hunian  hotel serta rumah makan.
            Di Bali utara terdapat bermacam jenis industri kerajinan rumahan mulai dari kain batik dan tenun, kerajinan bambu. Selain itu daerah belakang Buleleng juga kaya akan berjenis-jenis buah musiman mulai rambutan hingga duren, serta kopi unggulan jenis Arabika di resort pariwisata Munduk.
            ”Kunjungan cruise ke Celukanbawang merupakan hasil rintisan yang telah kami lakukan lebih dari satu tahun belakangan ini. Hal tersebut juga memberi bukti keberhasilan operator wisata dan Dinas Pariwisata Provinsi Bali yang secara gencar memasarkan obyek wisata yang ada di Bali utara. Sedang bagi Pelindo III Cabang Celukanbawang momentum ini diharapkan menjadi awal bersinarnya potnsi pelabuhan di Bali utara ini. Hal tersebut sekali gus merupakan pembuktian daya mampu dalam memberikan pelayanan bagi kapal-kapal turis pengangkut wisatawan mancanegara” ungkap GM Terminal Operator Pelabuhan Celukanbawang Poniman.*** (rx-26/12/12)

Kamis, 19 Januari 2012

CRUISE TERBESAR KUNJUNGI BENOA

Dengan pengerukan alur dan kolam
cruise berukuran besar dapat sandar di
dermaga Pelabuhan Benoa Bali

Benoa, Bali (portnews)
PADA akhirnya Pelabuhan Benoa Bali berhasil menorehkan sejarah baru dalam memberikan pelayanan terhadap kapal turis yang berukuran besar. Hal itu terjadi ketikapada 16 Januari 2012 jam 02.45 WITA, cruise MV Legend of the Seas sandar di dermaga timur pelabuhan utama di Pulau Dewata itu.
”Bersamaan dengan sandarnya MV Athena tangal 13 Januari, kami melakukan persiapan dengan sounding terhaap kolam pelabuhan yan setelah dikeruk mempunyai kedalaman -9,5 meter LWS. Hal itu perlu dilakukan mengingat cruise dengan panjang 264,5 meter merupakan kapal terpanjang yang pernah sandar di pelabuhan Indonesia. Pada taun 2011, Legend of the Sea pernah berkunjung ke Benoa, tetapi hanya dengan labuh di luar kolam” ungkap General Manager Terminal Operator Pelabuhan Benoa Iwan Sabatini.

Dikatakan pula, momen ini sangat menarik karena saat dilakukan pemanduan dari luar Bouy dengan Kapal Tunda (KT) Bima 306 milik Pelindo III dan KT Subali, ikut pula Direktur Pelabuhan & Pengerukan Direktorat Perhubunan Laut Kementerian Perhubungan, Kemal Heryandri, jajaran pejabat Kementrian Pariwisata Ekraf dan konsultan cruise Mr Hugues Lamy. Dalam kunjunan kali ini, kapal singgah di Pelabuhan Benoa mulai tanggal 16 sampai denan 18 Januari, sehingga bermalam selama 2 hari. Ujar Iwan: “Kami segera memanfaatkan kesempatan ini dengan menambah fasilitas baru Free Internet/ WIFI dan foot reflaxtion untuk memberi kenyamanan bagi 2.300 oran wisman penumpang kapal wisata selama berada dalam terminal, dan sepanjang hari menikmati wisata di Bali.

Menurut GM Pelindo III Benoa, yang juga mengikuti proses penyandaran Legend of the Seas kejadian ini menjadi sejarah baru bagi Pelabuhan Benoa, yang setelah alur diperlebar menjadi 150 meter dengan kedalaman LWS -9,5 meter LWS di tahun 2011, maka pada awal 2012 sudah dapat dikunjungi kapal berukuran besar. Ini merupakan babak baru untuk pelayanan kapal berukuran lebih besar dimasa mendatang . Dalam jumpa media Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar mengatakan bahwa tahun 2012 Indonesia akan kedatangan sekitar 258 kapal cruise yang mengunjungi semua Daerah Tujuan Wisata (DTW) di Indonesia. Untuk Bali dijadwal akan terjadi 38 kunjungan kapal cruise yang selain akan sandar di Benoa beberapa di antaranya akan sandar di Pelabuhan Pariwisata Tanah Ampo Kabupaten Karangasem dan Celukan Bawang Kabupaten Buleleng.
 
“Kontribusi devisa dari sektor pariwisata pada tahun lalu mencapai sekitar Rp.  8 triliun. Dengan peningkatkan fasilitas pelayanan baik pelabuhan laut, udara, transportasi darat dan angkutan logistik lainnya diharapkan tahun-tahun mendatang akan dapat lebih meningkat lagi” ujar Sapta Nirwandar.

Bagi Terminal Operator Benoa hal ini akan menjadi tantangan, karena pelabuhan di Bali selatan ini akan lebih banyak dikunjungi kapal-kapal cruise dalam jumlah lebih banyak dengan ukuran lebih besar, yaitu diatas 300 meter. Menurut Iwan Sabatini di bulan Pebruari 2012 akan berkunjung cruise Crystal Serenity  denan ukuran panjang 250 meter, GRT 70.000. Untuk itu manajemen Pelabuhan Benoa akan mempertimbangkan penataan dermaga sehingga kedepan dapat melayani kapal-kapal cruise sesuai permintaan pasar.

Menurut Direktur Pelabuhan & Pengerukan alam rangka untuk antisipasi kedatangan kapal kapal cruise ke Benoa dengan panjang lebih dari 300 meter, pemerintah pusat akan segera melakukan pelebaran alur kembali, utamanya di Bouy 3 dengan cara pemotongan karang di sisi timur secara bertahap agar manuver kapal dapat lebih aman dan lancar. Hal tersebut sesuai permintaan Tim Cruise dan  untuk mendukung industri pariwisata baik Bali maupun Indonesia secara keseluruhan, sehingga Bali diharapkan dapat menjadi Turn Around Port di Indonesia bagi wisman yang menggunakan kapal cruise.

Nakhoda MV Legend of the Seas, Capt Ygnvar Knutsen yang berkebangsaan Norwegia menyatakan bahagia bisa sandar di Pelabuhan Benoa dengan sangat mulus tanpa kendala apapun. Ia juga memberikan apresiasi tinggi kepada semua pihak yang telah melakukan kesiapan dan penyambutan yang hangat bagi kapal yng dinakhodainya, yang mengangkut sekitar 2.000 orang penumpang dengan ABK yng terdiri dari 53 nationality, yang terbanyak adalah dari Australia 413 orang, Singapore 295 orang, Inggeris 125 orang, Jerman 103 orang, Malaysia 25 orang, Hongkong 16 orang, bahkan terdapat pula ABK asal Indonesia sebanyak 15 orang.

Minggu, 15 Januari 2012

HMC KEDUA UNTUK JAMRUD UTARA



Tanjung Perak, Surabaya (portnews)
            DALAM rangka meningkatkan kinerja dan produktivitas bongkar muat di Terminal Jamrud Utara, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Perak kembali mendatangkan Harbour Mobile Crane (HMC). Alat bongkar muat ini merupakan yang kedua dari rencana pengadaan tujuh unit HMC yang akan melengkapi terminal tersebut. Sebelumnya, pada November 2011 Terminal Operator Pelabuhan Tanjung Perak ini telah mendatangkan satu unit alat serupa yang kini telah terpasang dan siap dioperasikan.
            Para pemangku kepentingan di pelabuhan Tanjung Perak yang dihubungi portnews menilai langkah mempercepat revitalisasi pelabuhan terbesar kedua di Indonesia ini, merupakan bentuk keseriusan Badan Usaha Pelabuhan (BUP) Pelindo III dalam mewujudkan janjinya untuk memberi pelayanan prima kepada pengguna jasa.
            HMC kedua yanf diatangkan dari Jerman ini diangkut menggunakan kapal Thorco Svendborg, dalam keadaan terurai. Proses pembongkarannya telah selesai pada 10 Januari yang lalu. Tentang hal tersebut, Manajer Terminal Jamrud Utara Erwarnul Djohar menjelaskan: ”Setelah pembongkaran selesai, akan dilakukan proses administrasi dengan fihak Bea Cukai. Kemudian baru dilakukan perakitan yang diperkirakan akan memakan waktu sekitar satu bulan. Setelah melalui proses reconditioning dan uji coba, HMC tersebut sudah akan siap dioperasikan”.
Menurut Manajer Terminal Jamrud Utara, apabila perakitan HMC kedua selesai, akan segera dilakukan uji coba kegiatan bongkar muat dengan dua unit HMC dalam melayani bongkar muat curah kering internasional. Pengunaan dua unit HMC tersebut direncanakan akan dialokasikan di lokasi eks Gudang 108 yang telah dibongkar, sehingga diharapkan dengan pengoperasian HMC ini, akan meningkatkan kinerja dan produktivitas bongkar muat khususnya curah kering di Pelabuhan Tanjung Perak.
Guna melanjutkan program revitalisasi Pelabuhan Tanjung Perak, setelah sebelumnya gudang 106 dan 107 di Terminal Jamrud Utara dirobohkan, akan menyusul dengan merobohkan gudang-gudang lainnya untuk selanjutnya pada lokasi tersebut akan dimanfaatkan sebagai lapangan penumpukan. Selain itu, juga akan dilakukan perkuatan terhadap dermaga eksisting, agar mampu untuk ditempatkan alat bongkar yang lebih besar.  Selanjutnya Pelindo III juga telah merencanakan untuk melakukan pembongkaran gudang 103-105 yang akan digunakan sebagai lokasi kegiatan bongkar muat menggunakan HMC yang akan datang di kemudian hari.
“Guna merealisir rencana penguatan dermaga dan pembongkaran gudang 103-105, segera akan dilakukan pelelangan. Ditargetkan pertengahan tahun 2012 pembongkaran gudang tersebut akan selesai” jelas Manajer Teknik Pelindo III Cabang Tanjung Perak Sumarmo.
Dijelaskan lebih jauh, tujuh unit HMC yang masing-masing berkapasitas 150 ton ini, rencananya akan ditempatkan di Terminal Jamrud, dengan rincian penempatan : 4 unit di Jamrud Utara, untuk melayani dua kapal, 1 unit di Jamrud Barat, dan 2 unit di Jamrud Selatan untuk melayani satu kapal. “Kedatangan lima unit HMC berikutnya untuk memenuhi tujuh unit seperti yng direncanakan, berturut-turut akan dilaksanakan mulai April 2012 mendatang, sehingga pada bulan Juni 2012, sudah lengkap dan siap melayani kegiatan bongkar muat kapal di terminal Jamrud” jelas Edwarnul Djohar.

Jumat, 13 Januari 2012

“ORION II” BERKUNJUNG KEAMANAN MENDUKUNG

Provinsi Kalteng kaya obyek pariwisata
yang belum tergarap. Antaralain konservasi
Orang Utan di Tanjung Puting

Kumai, Kalimantan Tengah (portnews)        
            DAERAH belakang pelabuhan-pelabuhan yang dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), ternyata kaya akan obyek pariwisata yang layak jual kepada wisatawan mancanegara (misman). Di luar Benoa Bali, Tanjung Emas Semarang Jawa Tenfah dan Lembar Mataram Musa Tenggara Barat, ternyata banyak pelabuhan “kelas unyil” yang mulai dikunjungi kapal-kapal cruise pengangkut wisman. Setelah Tenau Kupang, Probolinggo, Waingapu dan Komodo, menyusul pada tahun 2012 ini kapal-kapal cruise mengunjungi Terminal Multipurpose Panglima Utar di Kumai, Provinsi Kalimantan Tengah dan Celukanbawang Buleleng, Provinsi Bali.
            Kunjungan cruise ”Orion II” ke Kumai awal Januari 2012 lalu, mendapat catatan tersendiri karena dilangsungkan pasca kerusuhan massa yang dipicu oleh penolakan keputusan Mahkamah Agung terkait hasil Pilkada Kabupaten Kotawaringin Barat.
            ”Meskipun dibayangi kekawatiran, tetapi kunjungan perdana cruise ke Terminal Multipurpose Panglima Utar Kumai pada awal Januari 2012 yang lalu, berlangsung dengan sukses” tutur General Manager Pelabuhan III Cabang Kumai Bambang Fry lewat telepon seluler kepada portnews.
            Lebih jauh GM Pelabuhan III Kumai menjelaskan bahwa kunjungan cruise berbendera asing ini mempunyai nilai tersendiri karena adanya kerjasama yang sangat baik antara Terminal Operator dengan jajaran kepolisian. Terminal Multi Purpose Panglima Utar sendiri belum memiliki sertifikasi ISPS Code, tetapi fihak kepolisian telah mempersiapkan speed-boat yang memenuhi persyaratan manajemen keamanan kapal dan penumpang, hingga pendaratan wisman dapat berjalan dengan aman.
            Kedatangan ”Orion II” ini disambut dengan keunikan budaya lokal dan keramahan panitia penyambutan. Ketika para turis turun di atas dermaga telah disiapkan berbagai atraksi hasil kerja sama dengan Dinas Pariwisata setempat.  Rombongan turis ini menempati lokasi yang telah disiapkan di sekitar dermaga, menikmati sajian tari–tarian tradisional, sembari mencicipi hidangan makanan kecil lokal berupa jagung dan ketela rebus. Makanan yang mungkin asing bagi lidah mereka, namun para turis terlihat antusias dan menikmati.
Penyambutan juga dihadiri Bupati Kotawaringin Barat, Ujang Iskandar, yang baru saja dilantik oleh Mendagri. Dengan pengawalan ketat bupati berkenan memberi salam hangat kepada setiap turis. Bupati datang dengan pengawalan ketat, namun demikian kehadiran petugas – petugas bersenjata di berbagai penjuru pelabuhan tidak mengurangi kemeriahan acara. Bahkan beberapa turis menyempatkan untuk berfoto dengan petugas – petugas tersebut.
Terminal Multipurpose Panglima memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai tujuan kapal cruise karena didukung dengan berbagai obyek wisata yang unik dan menarik di daerah hinterlandnya. Salah satunya Taman Nasional Tanjung Puting, yang merupakan favorit turis mancanegara. Di taman nasional ini turis dapat melihat kehidupan primata Orang Utan di habitat aslinya. Lokasi yang masih alami memberikan suasana yang berbeda kepada wisatawan.
            Pada dasarnya, di samping obyek wisata Konservasi Orang Utan Tanjung Puting, Provinsi Kalteng juga menyimpan kekayaan wisata yang masih terpendam, antaralain obyek wisata alam Danau Air Hitam dan anggrek hitam. Demikian pula ritual penyucian arwah ”Tiwah” yang merupakan warisan budaya suku Daya.
Sebelum lepas dari dermaga Pelabuhan Panglima Utar, sebagai bentuk jalinan kerja sama yang baik, General Manager Pelabuhan III Cabang Kumai, Bambang Fry memberikan kenang-kenangan kepada Kapten Kapal ”Orion II”, Mike Tylor.

KAPAL RONGSOKAN GANGGU WISATAWAN

Pelabuhan Probolinggo menjadi
salah satu gerbang wisata Jawa Timur
tetapi ada kendala di kolam

Probolinggo, Jatim (portnews)
            TAMAN Nasional Bromo-Semeru-Tengger, merupakan mempunya daya tarik bukan saja bagi wisatawan nusantara (wisnus), tetapi juga wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Jawa Timur menggunakan kapal cruise. Dalam beberapa kali kunjungan, kapal-kapal mewah tersebut tak memilih sandar di Pelabuhan Tanjung Perak tetapi berlabuh di depan perairan Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo.
            ”Probolinggo harbour is near from Madura or Bromo tourist object” tutur Ms. Jane Kort (67), wisman asal Australia yang beberapa waktu lalu berkunjung ke Gunung Bromo.
            Kapal cruise yang mengangkut wisman memang harus berlabuh di lepas pantai tak jauh dari pelabuhan yang hanya memiliki kedalaman kolam -2 meter LWS, untuk kemudian mendaratkan penumpang dengan sistem reede transport menggunakan sekoci-sekoci khusus yang sudah dipersiapkan oleh operator kapal. Untuk mendarat, mereka melalui ponton yang tersedia di pelabuhan.
             ”Dengan adanya kunjungan kapal cruise, memang membuka peluang untuk meraih pendapatan bagi Terminal Operator PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Probolinggo, yang berasal dari biaya labuh kapal dan pas penumpang. Namun saat ini masih terdapat kendala dalam melayani kapal-kapal pengangkut wisatawan tersebut, yaitu dari fasilitas dermaga yang kurang memadai serta kondisi kolam yang dangkal” ungkap General Manager  Pelabuhan III Cabang Probolinggo Pudjianto S.Sos, MM kepada portnews di Tanjung Tembaga kemarin (Kamis, 12/01/2012).
            Menurut GM yang memiliki pengalaman tugas di Pangkalan Bun dan Bima tersebut, selain dangkalnya kolam pelabuhan, di lokasi tersebut juga terdapat rongsokan kapal LCT ”Bonarate” milik PT Selayar Utama. Kapal besi dengan ukuran 300 GT tersebut merupakan sitaan Pemprov sulawesi Selatan yang rusak di Pelabuhan Probolinggo dan dibiarkan mangkrak sejak tanggal 25 Januari 2005. Keberadaan rongsokan kapal yang berada di talud barat pelabuhan tersebut mengakibatkan penyempitan di areal kola, hingga sekoci-sekoci pengangkut wisman mengalami kesulitan dalam berolahgerak.
            Fihak Terminal Operator telah berulang kali melakukan koordinasi dengan Kantor Administratur Pelabuhan Probolinggo selaku perpanjangan tangan Otoritas Pelabuhan yang merupakan regulator, tetapi sampai dengan diturunkannya berita ini belum ada langkah konkret dalam mengevakuasi rongsokan kapal tersebut. Ujar Pudjianto mengakhiri keterangannya: ”Kalau kami mau menerapkan aturan secara ketat, penempatan bangkai kapal di kolam pelabuhan seperti itu bisa kami kenakan biaya tambat, yang jumlahnya akan cukup besar mengingat sudah berjalan lebih dari 15 tahun. Tetapi karena pemiliknya sendiri sudah tak mau mengurus, sebaiknya dengan mempertimbangkan keamanan pelayaran, rongsokan kapal yang telah menjadi besi tua itu segera dievakuasi”. (rx)***

Sabtu, 07 Januari 2012

CRUISE PERTAMA KE BALI UTARA

Dengan kunjungan kapal wisata 
pertama ke Celukanbawang, pilihan 
wisman menjadi kian beragam

Singaraja, Bali (portnews)
            HARI Minggu 22 Januari 2012 akan menjadi momentum yang tak terlupakan bagi masyaraat Kabupaten Buleleng. Bukan karena hari tersebut merupakan saat persembahyangan Siwaratri, tetapi disebabkan terjadinya oleh pelaksanaan kunjungan pertama kapal wisata pengangkut wisatawan mancanegara (wisman) di bumi peninggalan Panji Sakti Singa Ambara Raja itu. Pada hari itu, MV Seabourne Legend bersandar di Pelabuhan Celukanbawang yang dioperasikan oleh PT Pelabuhan Indonesia III (Persero).
            ”Kunjungan cruise ke Celukanbawang merupakan hasil rintisan yang telah kami lakukan lebih dari satu tahun belakangan ini. Hal tersebut juga memberi bukti keberhasilan operator wisata dan Dinas Pariwisata Provinsi Bali yang secara gencar memasarkan obyek wisata yang ada di Bali utara” ungkap General Manager Pelabuhan III Cabang Celukanbawang Poniman kepada portnews di Singaraja.
            Pemprov Bali memang telah berketetapan untuk melakukan agar penyebaran kunjungan wisata tidak hanya bertumpyk di Bali selatan, khususnya di Kabupaten Badung, Gianyar dan kota Denpasar. Untuk itu sejak tahun lalu Pemprov Bali telah menempuh kebijakan pemberian ijin investasi baru sektor pariwisata di Bali selatan, untuk selanjutnya mengarahkan investasi baru ke Bali utara dan Bali timur, utamanya ke Buleleng dan Karangasem.

Investasi Meningkat
            ”Dari target investasi di Provinsi Bali tahun 2012, dominasi inevestasi di sektor pariwisata masih berkisar 95%. Ditinjau dari nilai investasinya, diperkirakan pada tahun 2012 ini akan terjadi peningkatan mencapai Rp.18 triliun, dibanding tahun lalu yang tercatat Rp.15 triliun. Mencermati hal tersebut, kami menempuh kebijakan menghentikan untuk sementara pemberian ijin pembangunan proyek-proyek pendukung industri pariwisata di Denpasar, Badung dan Gianyar. Tujuannya adalah menata infrastruktur yang ada sambil membuka peluang bagi berkembangnya industri pariwisata di kabupaten lain seperti Tabanan, Karangasem dan Buleleng” jelas Kepala Badan Penanaman Modal & Perijinan (BPMB) Provinsi Bali Ida Bagus Made Parwata.
Dijelaskan bahwa obyek wisata di Kabupaten Tabanan cukup beragam mulai dari wisata pantai hingga pegunungan, Pura Luhur Tanah Lot, juga terdapat agrowisata di seputar Danau Bedugul yang bersama Danau Tamblingan dan Danau Buyan (keduanya di Kebupaten Buleleng), menawarkan pesona alam yang luar biasa.
Sementara di Kabupaten Karangasem terdapat obyek wisata religi di Pura Besakih yang terletak di lereng Gunung Agung, wisata arung jeram di Telagawaja serta wisata selam di Tulamben. Di Karangasem juga terdapat pelabuhan cruise Tanahampo, yang pengoperasiannya dilaksanakan oleh Terminal Operator Pelabuhan Benoa.

Potensi Buleleng
            Bulekeng merupakan kabupaten di Bali yang memiliki pantai terpanjang, hingga tak mengherankan kalau memiliki obyek wisata pantai yang cukup beragam jenisnya. Di bagian barat terdapat Pulau Menjangan yang dikelilingi oleh resort dan wisata bawah air, berupa diving dan snorkeling untuk melihat taman bawah laut yang kaya tumbuhan, karang laut dan ikan hias. Selain itu juga terdapat pos pengamatan burung di Teuk Brumbun.
            ”Wisatawan yang akan diangkut oleh Seabourn Legend sebanyak 208 orang. Di antara mereka banyak yang tertarik pada museum lontar di Gedung Kirtya yang menyimpan ribuan naskah kuno Bali. Juga ada akan berkunjung ke munumen Puputan Buleleng, di pelabuhan tua kota Singaraja” tutur GM Pelabuhan III Celukanawang.
            Di Kabupaten Buleleng, terdapat banyak obyek wisata seperti kuil Budha, Pantai Lovina yang perairannya merupakan habitat ikan lumba-lumba. Di sebelah selatan terdapat air terjung bertingkat di Gitgit, serta resort perbukitan di Munduk yang terkenal dengan kebunnkopinya. Selain itu juga terdapat pura tua di Pojok Batu serta desa adar di Sawan sertta komunitas Muslim di Pegayaman.
            MV Seabourn Legend merupakan cruise berbendera Bahamas dengan panjang sekitar 150 meter, bertonase 10.000 GRT. Kapal yang diawali 164 ABK dari berbagai kebangsaan ini mampu menampung lebih dari 200 penumpang yang menempati 6 dek. Pelayaran perdananya dilakukan pada tahun 1988 dan sempat direfurbish tahun 2008, mampu menjelajah dengan kecepatan 15 knot.
            Rencananya MV Seabourn Legend sepanjang tahun 2012 ini akan berkunjung sebanyak 3 kali ke Celukanbawang, yaitu pada 22 Januari, akhir Februari dan 18 Desember. Namun diperkirakan, Pelabuhan Celukanbawang akan disinggahi lebih dari tiga kapal wisata, karena beberapa cruise yang rencananya akan berkunjung ke Pelabuhan Benoa di Bali selatan oleh operator wisata juga akan diarahkan ke Celukanbawang.
            Sejauh mana kesiapan Pelabuhan Celukanbawang dalam menerima kunjungan kapal wisata berbendera asing tersebut ?
            ”Kami sudah berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan, antara lain dengan Pemerintah Kabupaten Buleleng, Adpel dan Dinas Perhubungan, Kepolisian hingga pemangku adat setempat. Dari segi teknis keselamatan pelayaran, Celukanbwang yang mempunyai kedalaman kolam dan alur sampai -11 meter LWS akan cukup aman untuk dikunjungi kapal wisata. Sedangkan dalam rangka memenuhi ketentuan IMO, kami juga sudah mendapat keterangan jaminan keamanan fasilitas dari PSFO. Sedangkan untuk pelaksanaan operasional kami juga mendapat supervisi dari ”saudara tua” kami di Pelabuhan III Cabang benoa” jelas GM Celukanawang.

LOMPATAN BESAR DI PELABUHAN LEMBAR


Kunjungan cruise ke Lembar
tahun 2012 meningkat dua kali lipat
dari 11 menjadi 23 unit.

Mataran, Lombok (portnews)
            ”PT PELABUHAN Indonesia III Cabang Lembar dapat dikatakan sebagai pelabuhan kelas-3 pertama di lingkungan Pelabuhan III yang telah berhasil mendapatkan sertifikasi ISPS Code. Hal ini terkait dengan banyaknya kunjungan kapal cruise pengangkut wisatawan mancanegara (wisman), yang pada tahun 2010 lalu telahm mencapai 11 unit” tutur Manajer Terminal Pelabuhan III Lembar Sugiono kepada indonesiaportnews yang pekan lalu berkunjung ke Lombok, Nusa Tenggara Barat.
            Meningkatnya arus wisman ke Lombok, dipicu oleh selesainya pembangunan Bandara Internasional Lombok (BIL) di Praya, Kebupaten Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat (NTB)yang peresmiannya dilakukan oleh Presiden RI beberapa bulan lalu. Bagi wisman, berwisata ke Lombok memiliki nilai tambah, seperti diungkapkan Sam Blumberg (69) warga Swiss yang sudah empat kali menyempatkan berkunjung ke berbagai Daerah Tujuahn Wisata (DTW) di Indnesia: ”If you only came to Bali, your can’t see Lombok. But even you traveling to Lombok, you can see ancient Lombok and Bali’s cultural there !”

Pesona NTB
Keindahan alam kepulauan Nusa Tenggara nampaknya memiliki daya tarik tersendiri bagi wisman. Hal tersebut terlihat dari masuknya Lombok, NTB dan Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai tujuan wisata kapal cruise, M/S Azamara Quest. Kapal berpenumpang 507 orang dengan panjang 180,4 meter dan draft 5,8 meter itu enjadi penutup kunjungan tahun 2011 ketika berlabuh di Pelabuhan Lembar, Kamis 29 Desember 2011. Lebar alur yang hanya 60 meter dan kedalaman 6,5 meter menyebabkan penumpang harus diangkut menggunakan tender boat untuk mencapai dermaga.
Sebagai penyedia fasilitas pelabuhan, Pelabuhan III Cabang Lembar telah mempersiapkan sarana dan prasarana guna menyambut kunjungan wisman, antara lain menyediakan ponton baru berdimensi 15 x 6 x 0,6 meter dengan konstruksi bahan High Density Polyethylene (HDPE) yang diimpor dari China. Menurut General Manager Pelabuhan III Cabang Lembar, Risun Riswanto, ponton tersebut merupakan komitmen Pelabuhan III Cabang Lembar dalam menjawab keterbatasan alur pelayaran dan tren kunjungan kapal pesiar yang semakin meningkat. Risun juga menjelaskan untuk tahun 2012 mendatang, Pelabuhan Lembar sedikitnya akan menerima 21 calls.
Destination Asia sebagai agen perjalanan wisata telah mempersiapkan beberapa paket perjalanan untuk para wisatawan saat berada di Lombok, seperti Pantai Senggigi, Pantai Kuta, pusat kerajinan tradisional, dan museum kota. Selain itu, mereka juga menyediakan shuttle bus dengan trayek Pelabuhan Lembar - Mataram Mall serta taksi lokal untuk mengakomodasi minat wisatawan yang memiliki rencana perjalanan sendiri.
M/S Azamara Quest berbendera Malta tersebut mengawali perjalanan wisata dari Singapura, kemudian singgah di Pulau Peucang, Semarang, Lombok, Pulau Komodo, dan berakhir di Benoa sebelum kembali ke Singapura.  Menurut Keala Hubungan Masyarakat Pelabuhan III Edi Priyanto, selama tahun 2011 yang lalu sedikitnya ada 116 rencana kunjungan kapal cruise di seluruh pelabuhan yang dikelola Pelabuhan III. Diperkirakan tahun 2012 ini akan terjadi peningkatan signifikan kunjungan kapal cruise ke Indonesia, yang antara lain akan mengunjuungi Benoa sebanyak 32 calls dan Lembar 23 calls (dua diantaranya direncanakan akan labuh di sekitar Gili Trawangan).

Lompatan Besar
            Selama tiga tahun terakhir ini Pelabuhan III Cabang Lembar telah berhasil melakukan lompatan-lompatan besar dalam usahanya. Bahkan untuk tahun 2011 lalu, berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar 158% dari target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran. Bahkan dalam pencapaian laba usaha 2011 tercatat capaian sampai 355%. Dibanding dengan pendapatan tahun 2010 maka kinerja usaha Pelabuhan III Lemar mengalami lompatan besar 143%.
            “Terjadinya peningkatan tren usaha tahun lalu, antara lain disebabkan oleh kunjungan kapal cruise. Selain itu juga terjadinya peningkatan bongkar muat curah kering, utamanya semen dan pupuk. Kalau saja kendala alur pelayaran apat diatasi, maka terbuka peluang terjadinya peningkatan kunjungan kapal-kapal yang lebih besar” jelas GM Lembar Risun Riswanto.
            Menjawab pertanyaan portnews tenttang adanya wacana unuk memindahkan Pelabuhan Lembar ke lokasi yang lebih mendekati akses ke laut terbuka, Manajer Terminal Pelabuhan III Lembar mengatakan bahwa hal tersebut masih memerlukan kajian yang cukup mendalam. Selain faktor teknis, juga harus terdapat kajian sosial ekonomi dan sosial budaya serta pembiayaan yang cukup besar. (rx)***