P.01/11
Kunjungan perdana MV Seabour Kegend
diharap jadi pemicu tumbuhnya perekonomian
di Bali utara, khususnya Buleleng
Celukanbawng, Buleleng (portnews)
KALAU selama ini Daerah Tujuan Wisata (DTW) Bali lebih berpusat di kawasan selatan seperti Badung, Gianyar dan Denopasar, maka sejak kunjungan perdana cruise pengangkut wisatwan mancanegara (wisman) 22 Januari lalu di Pelabuhan Celukanbawang, juga mulai menyebar ke Bali utara khususnya Kabupaten Buleleng. Tak menherankan bila Bupati Buleleng Putu Bagiada tak bisa menyembunyikan kegembiraan dan rasa bangga, saat menyaksikan merapatnya kapal MV Seabourn Legend, yang sandar bertepatan pelaksanaan upacara Siwa Ratri yang dinilai sakral oleh umat Hindu Dharma.
MV Seabourn Legend yang diageni oleh PT PELNI dan tour aranger Destination Management for Asia Travel ini merupakan cruise berbendera Bahamas dengan panjang sekitar 150 meter, bertonase 10.000 GRT. Kapal yang diawali 164 ABK dari berbagai kebangsaan ini mampu menampung lebih dari 200 penumpang yang menempati 6 dek. Pelayaran perdananya dilakukan pada tahun 1988 dan sempat direfurbish tahun 2008, mampu menjelajah dengan kecepatan 15 knot.
Dalam penjelasannya kepada indonesiaportnews. I Ketut Sediya Yasa dari Destination Asia rencananya cruiser ini sepanjang tahun 2012 akan berkunjung sebanyak 3 kali ke Celukanbawang. Yaitu pada 22 Januari, 15 Februari dan 18 Desember. Namun diperkirakan, Pelabuhan Celukanbawang akan disinggahi lebih dari tiga kapal wisata, karena beberapa cruise yang rencananya akan berkunjung ke Pelabuhan Benoa di Bali selatan oleh operator wisata juga akan diarahkan ke Celukanbawang.
Kesiapan Pelabuhan
Kunjungan sepuluh jam di Kabupaten Buleleng ini, dimanfaatkan oleh para wisman mengunjungan Viara Budhis, museum lontar Gedung Kirtya, pelabuhan lama Buleleng, desa adat Sawan dan Sembiran, air terjun bertingkat di Git-git, Pura Pojok Batu, Resort Munduk, Monumen Panji dan pos pengamatan burung Teluk Brumbun.
Sebelum singgah di Pelabuhan Celukanbawang, Seabourn Legend dalam perjalanannya dari Singapura telah lebih dulu singgah di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Tanjung Tembaga Probolinggo. Dari Celukanbawang cruise melanjutkan pelayaran ke Lembar, Benoa dan Komodo untuk kemudian kembali ke Singapura.
Namun bagi kebanyakan pengamat pelabuhan, mencermati kondisi pelabuhan di Bali utara itu muncul pertanyaan: sejauh mana kesiapan Terminal Operator Pelabuhan Celukanbawang menerima kunjungan kapal wisata berbendera asing tersebut ?
”Kunjungan cruise kapal ini memang merupakan pengalaman pertama bagi kami. Karena itu kami selalu berkoordinasi dengan semua fihak pemangku kepentingan yang terkait dengan pelabuhan, antara lain dengan Pemerintah Kabupaten, Adpel dan Dinas Perhubungan, Kepolisian hingga pemangku adat setempat. Dari segi teknis keselamatan pelayaran, Celukanbawang yang mempunyai kedalaman kolam dan alur sampai -13 meter LWS cukup aman unt. Tetapi mengingat pelabuhan kami belum mendapat sertifikat ISPS Code Compliance, maka sesuai ketentuan IMO, kami mendapat keterangan jaminan keamanan fasilitas dari PSFO” jelas General Manager Terminal Operator Celukanawang Drs. Poniman MM kepada indonesiaportnews.
Peningkatan Investasi
”Investasi di Provinsi Bali masih didominasi oleh sektor pariwisata yang berkisar 95% dari target investasi di Provinsi Bali tahun 2012. Ditinjau dari nilai investasinya, diperkirakan pada tahun 2012 akan terjadi peningkatan mencapai Rp.18 triliun, dibanding tahun lalu yang tercatat Rp.15 triliun. Mencermati hal tersebut, kami menempuh kebijakan menghentikan untuk sementara pemberian ijin pembangunan proyek-proyek pendukung industri pariwisata di Kabupaten Badung dan Gianyar serta kota Denpasar. Tujuannya adalah untuk menata infrastruktur yang ada sambil membuka peluang bagi berkembangnya industri pariwisata di kabupaten lain seperti Tabanan, Karangasem dan Buleleng” jelas Kepala Badan Penanaman Modal & Perijinan (BPMB) Provinsi Bali Ida Bagus Made Parwata.
Terkait dengan kunjungan perdana cruise ke Celukanbawang, Bupati Buleleng Putu Bagiada mengatakan bahwa hal tersebut menjadi harapan besar bagi masyarakat agar dapat memicu pertumbuhan industri wisata di Bali utara. Sebab selain terdapatnya pendapatan bagi Badan Usaha Pelabuhan (BUP) yang ada di daerahnya, juga menumbukan multiplyer effect dalam usaha perdagangan kecil, meningkatnya industri pendukung seperti kerajinan dan cenderamata dan juga tingkat hunian hotel serta rumah makan.
Di Bali utara terdapat bermacam jenis industri kerajinan rumahan mulai dari kain batik dan tenun, kerajinan bambu. Selain itu daerah belakang Buleleng juga kaya akan berjenis-jenis buah musiman mulai rambutan hingga duren, serta kopi unggulan jenis Arabika di resort pariwisata Munduk.
”Kunjungan cruise ke Celukanbawang merupakan hasil rintisan yang telah kami lakukan lebih dari satu tahun belakangan ini. Hal tersebut juga memberi bukti keberhasilan operator wisata dan Dinas Pariwisata Provinsi Bali yang secara gencar memasarkan obyek wisata yang ada di Bali utara. Sedang bagi Pelindo III Cabang Celukanbawang momentum ini diharapkan menjadi awal bersinarnya potnsi pelabuhan di Bali utara ini. Hal tersebut sekali gus merupakan pembuktian daya mampu dalam memberikan pelayanan bagi kapal-kapal turis pengangkut wisatawan mancanegara” ungkap GM Terminal Operator Pelabuhan Celukanbawang Poniman.*** (rx-26/12/12)