Provinsi Kalteng kaya obyek pariwisata
yang belum tergarap. Antaralain konservasi
Orang Utan di Tanjung Puting
Kumai, Kalimantan Tengah (portnews)
DAERAH belakang pelabuhan-pelabuhan yang dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), ternyata kaya akan obyek pariwisata yang layak jual kepada wisatawan mancanegara (misman). Di luar Benoa Bali, Tanjung Emas Semarang Jawa Tenfah dan Lembar Mataram Musa Tenggara Barat, ternyata banyak pelabuhan “kelas unyil” yang mulai dikunjungi kapal-kapal cruise pengangkut wisman. Setelah Tenau Kupang, Probolinggo, Waingapu dan Komodo, menyusul pada tahun 2012 ini kapal-kapal cruise mengunjungi Terminal Multipurpose Panglima Utar di Kumai, Provinsi Kalimantan Tengah dan Celukanbawang Buleleng, Provinsi Bali.
Kunjungan cruise ”Orion II” ke Kumai awal Januari 2012 lalu, mendapat catatan tersendiri karena dilangsungkan pasca kerusuhan massa yang dipicu oleh penolakan keputusan Mahkamah Agung terkait hasil Pilkada Kabupaten Kotawaringin Barat.
”Meskipun dibayangi kekawatiran, tetapi kunjungan perdana cruise ke Terminal Multipurpose Panglima Utar Kumai pada awal Januari 2012 yang lalu, berlangsung dengan sukses” tutur General Manager Pelabuhan III Cabang Kumai Bambang Fry lewat telepon seluler kepada portnews.
Lebih jauh GM Pelabuhan III Kumai menjelaskan bahwa kunjungan cruise berbendera asing ini mempunyai nilai tersendiri karena adanya kerjasama yang sangat baik antara Terminal Operator dengan jajaran kepolisian. Terminal Multi Purpose Panglima Utar sendiri belum memiliki sertifikasi ISPS Code, tetapi fihak kepolisian telah mempersiapkan speed-boat yang memenuhi persyaratan manajemen keamanan kapal dan penumpang, hingga pendaratan wisman dapat berjalan dengan aman.
Kedatangan ”Orion II” ini disambut dengan keunikan budaya lokal dan keramahan panitia penyambutan. Ketika para turis turun di atas dermaga telah disiapkan berbagai atraksi hasil kerja sama dengan Dinas Pariwisata setempat. Rombongan turis ini menempati lokasi yang telah disiapkan di sekitar dermaga, menikmati sajian tari–tarian tradisional, sembari mencicipi hidangan makanan kecil lokal berupa jagung dan ketela rebus. Makanan yang mungkin asing bagi lidah mereka, namun para turis terlihat antusias dan menikmati.
Penyambutan juga dihadiri Bupati Kotawaringin Barat, Ujang Iskandar, yang baru saja dilantik oleh Mendagri. Dengan pengawalan ketat bupati berkenan memberi salam hangat kepada setiap turis. Bupati datang dengan pengawalan ketat, namun demikian kehadiran petugas – petugas bersenjata di berbagai penjuru pelabuhan tidak mengurangi kemeriahan acara. Bahkan beberapa turis menyempatkan untuk berfoto dengan petugas – petugas tersebut.
Terminal Multipurpose Panglima memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai tujuan kapal cruise karena didukung dengan berbagai obyek wisata yang unik dan menarik di daerah hinterlandnya. Salah satunya Taman Nasional Tanjung Puting, yang merupakan favorit turis mancanegara. Di taman nasional ini turis dapat melihat kehidupan primata Orang Utan di habitat aslinya. Lokasi yang masih alami memberikan suasana yang berbeda kepada wisatawan.
Pada dasarnya, di samping obyek wisata Konservasi Orang Utan Tanjung Puting, Provinsi Kalteng juga menyimpan kekayaan wisata yang masih terpendam, antaralain obyek wisata alam Danau Air Hitam dan anggrek hitam. Demikian pula ritual penyucian arwah ”Tiwah” yang merupakan warisan budaya suku Daya.
Sebelum lepas dari dermaga Pelabuhan Panglima Utar, sebagai bentuk jalinan kerja sama yang baik, General Manager Pelabuhan III Cabang Kumai, Bambang Fry memberikan kenang-kenangan kepada Kapten Kapal ”Orion II”, Mike Tylor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar